Inilah Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Tanda-tanda Terjadinya Bencana Tsunami
Siapa yang tidak pernah mendengar kata Tsunami? Tsunami merupakan salah satu macam musibah yang terjadi di Bumi. Dulu, tsunami terdengar asing di pendengaran masyarakat Indonesia sebelum peristiwa dahsyat terjadi di ujung barat Indonesia, Aceh. Pada tanggal 24 Desember tahun 2004, Indonesia berduka cita. Bukan hanya Indonesia saja, namun seluruh dunia berduka cita atas terjadinya musibah maha dahsyat, yang mematikan ratusan ribu nyawa. Gempa bumi berkekuatan sekitar 9 skala richter (baca: alat pengukur gempa bumi) menimbulkan gelombang tsunami di pantai Aceh. Gelombang tsunami yang terbentuk sangatlah tinggi hingga belasan meter dan sukses meluluh lantakkan aceh dan kawasan di sekitarnya. Bahkan tidak hanya wilayah Aceh saja, namun juga beberapa negara tetangga. Sejak ketika itulah masyarakat Indonesia semakin familiar dengan yang namanya tsunami. Bahkan kata tsunami terlalu dekat hinggap di pendengaran sehingga mengakibatkan stress berat dan kesedihan mendalam.
Pada kesempatan kali ini kita akan membicarakan lebih lanjut mengenai peristiwa tsunami supaya kita mengenal lebih dalam wacana tsunami. Selain mengenal mengenai tsunami, kita juga bisa mempelajari mengenai gejala terjadinya tsunami dan apa saja langkah yang bisa kita lakukan.
Pengertian Tsunami
Tsunami merupakan salah satu jenis musibah yang berkaitan dengan gelombang lautan. Gelombang lautan yang sangat besar dan menerjang daratan (baca: ekosistem darat) ini disebut dengan tsunami. Tsunami berasal dari bahasa Jepang, Tsu yang berarti pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang. Secara harfiah, tsunami mempunyai arti ombak besar di pelabuhan. Lebih ilmiah lagi, yang dimaksud tsunami ialah perpindahan tubuh air yang disebabkan oleh perubahan permukaan bahari secara vertikal yang berlangsung dengan tiba- tiba. mengapa nama peristiwa ini ialah tsunami yang diambil dari bahasa Jepang? Mungkin lantaran negara Jepang merupakan negara yang sangat rawan dengan adanya gempa, sehingga terjadinya gelombang besar yang merupakan tanggapan dari gempa biasa terjadi.
Siapa yang tidak pernah mendengar kata Tsunami? Tsunami merupakan salah satu macam musibah yang terjadi di Bumi. Dulu, tsunami terdengar asing di pendengaran masyarakat Indonesia sebelum peristiwa dahsyat terjadi di ujung barat Indonesia, Aceh. Pada tanggal 24 Desember tahun 2004, Indonesia berduka cita. Bukan hanya Indonesia saja, namun seluruh dunia berduka cita atas terjadinya musibah maha dahsyat, yang mematikan ratusan ribu nyawa. Gempa bumi berkekuatan sekitar 9 skala richter (baca: alat pengukur gempa bumi) menimbulkan gelombang tsunami di pantai Aceh. Gelombang tsunami yang terbentuk sangatlah tinggi hingga belasan meter dan sukses meluluh lantakkan aceh dan kawasan di sekitarnya. Bahkan tidak hanya wilayah Aceh saja, namun juga beberapa negara tetangga. Sejak ketika itulah masyarakat Indonesia semakin familiar dengan yang namanya tsunami. Bahkan kata tsunami terlalu dekat hinggap di pendengaran sehingga mengakibatkan stress berat dan kesedihan mendalam.
Pada kesempatan kali ini kita akan membicarakan lebih lanjut mengenai peristiwa tsunami supaya kita mengenal lebih dalam wacana tsunami. Selain mengenal mengenai tsunami, kita juga bisa mempelajari mengenai gejala terjadinya tsunami dan apa saja langkah yang bisa kita lakukan.
Pengertian Tsunami
Tsunami merupakan salah satu jenis musibah yang berkaitan dengan gelombang lautan. Gelombang lautan yang sangat besar dan menerjang daratan (baca: ekosistem darat) ini disebut dengan tsunami. Tsunami berasal dari bahasa Jepang, Tsu yang berarti pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang. Secara harfiah, tsunami mempunyai arti ombak besar di pelabuhan. Lebih ilmiah lagi, yang dimaksud tsunami ialah perpindahan tubuh air yang disebabkan oleh perubahan permukaan bahari secara vertikal yang berlangsung dengan tiba- tiba. mengapa nama peristiwa ini ialah tsunami yang diambil dari bahasa Jepang? Mungkin lantaran negara Jepang merupakan negara yang sangat rawan dengan adanya gempa, sehingga terjadinya gelombang besar yang merupakan tanggapan dari gempa biasa terjadi.
Gambar Gelombang bahari tanggapan tsunami |
Gelombang tsunami merupakan jenis gelombang yang sanggup bergerak ke segala arah hingga mencapai jarak ribuan kilometer. Daya kerusakan yang diakibatkan gelombang ini akan semakin kuat apabila berada di daratan yang dekat dengan sentra gangguan. Apabila di lautan (baca: macam-macam laut), tinggi gelombang tsunami ini tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 1 meter saja. Meski demikian, kecepatan yang dimiliki oleh gelombang ini bisa mencapai 500 hingga 1000 kilometer per jam, kecepatan ini menyamai dengan kecepatan pesawat jet. Saking cepatnya gelombang ini, kapal yang berada di lautan hingga tidak terasa akan kehadiran gelombang ini.
Sebaliknya, semakin mendekati ekosistem pantai, kecepatan gelombang ini semakin menurun, hanya sekitar 35 hingga 50 kilometer per jam. Namun, tingginya gelombang akan semakin naik, hingga mencapai 20 meter. Dengan ketinggian yang sedemikian ini, maka gelombang tsunami sanggup masuk ke daratan hingga jarak puluhan kilometer. Inilah sekilas citra umum mengenai gelombang tsunami.
Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Tsunami
Sebaliknya, semakin mendekati ekosistem pantai, kecepatan gelombang ini semakin menurun, hanya sekitar 35 hingga 50 kilometer per jam. Namun, tingginya gelombang akan semakin naik, hingga mencapai 20 meter. Dengan ketinggian yang sedemikian ini, maka gelombang tsunami sanggup masuk ke daratan hingga jarak puluhan kilometer. Inilah sekilas citra umum mengenai gelombang tsunami.
Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Tsunami
Tsunami merupakan sebuah musibah yang dahsyat. Tsunami ialah citra ombak yang sangat besar yang menerjang hingga ke wilayah daratan. Tidak bisa dipungkiri bahwa penggalan daratan (baca: angin darat) yang terkena sapuan ombak akan luluh lantak lantaran kekuatan yang dimiliki oleh ombak tersebut. Terjadinya tsunami ini biasanya tidak musibah tunggal. Maksudnya, biasanya tsunami tidak tiba sendiri dengan tiba- tiba. Namun biasanya ada yang menghantarkan, sehingga terjadilah tsunami. Beberapa peristiwa alam menjadi penyebab terjadinya tsunami. Hal- hal yang menghantarkan terjadi tsunami antara lain ialah sebagai berikut:
1. Gempa Bumi bawah laut
Gempa bumi merupakan hal yang paling umum yang sanggup mengakibatkan terjadinya tsunami. Gempa bumi yang dimaksud tentu ialah gempa bumi bawah bahari (baca: jenis gempa bumi). Gempa bumi bawah bahari menimbulkan banyak getaran yang akan mendorong timbulnya gelombang tsunami. Gempa bumi bawah bahari merupakan penyebab dominan terjadinya tsunamu di dunia. Hampir 90 persen peristiwa tsunami di dunia ini disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di bawah laut. Gempa bumi yang terjadi dibawah bahari ini merupakan jenis gempa bumi tektonik yang timbul tanggapan adanya pertemuan atau tubrukan lempeng tektonik. Meski gempa bumi bawah bahari merupakan penyebab utama terjadinya tsunami, namun tidak berarti bahwa semua gempa bumi bawah bahari Sdapat menimbulkan tsunami. Gempa bumi bawah bahari akan menimbulkan tsunami apabila memenuhi beberapa syarat antara lain ialah sebagai berikut:
Gambar Gempa Bumi Bawah laut |
Pusat gempa terletak di kedalaman 0 hingga 30 kilometer dibawah permukaan air laut
Gempa bumi bawah bahari yang berpotensi menimbulkan tsunami ialah apabila sentra gempa berada di kedalaman antara 0 hingga 30 meter dibawah permukaan air laut. Semakin dangkal sentra gempa, maka akan semakin besar kesempatan untuk terjadi tsunami. Dengan kata lain semakin dangkal sentra gempa bumi, maka peluang terjadinya tsunami juga semakin besar. Hal ini lantaran getaran yang dirasakan juga semakin besar dan semakin kuat, sehinnga peluang terjadinya tsunami pun juga semakin kuat.
Gempa yang terjadi berskala di atas 6,5 skala richter
Kriterian yang selanjutnya ialah gempa bumi yang terjadi harus mempunyai kekuatan di atas 6,5 skala richter. Kaprikornus contohnya ada gempa dangkal, namun gempanya kecil, hal itu kemungkinan tidak akan menunjukkan peluang terjadinya tsunami. Gempa yang terjadi dengan kekuatan minimal 6,5 skala richter dianggap sudah bisa untuk mempengaruhi gelombang air laut, yang pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya tsunami. Pengalaman peristiwa yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 silam, gempa yang terjadi mempunyai kekuatan sekitar 9 skala richter. Untuk mengetahui besar gempa dipakai alat pengukur getaran gempa bumi.
Jenis sesar gempa ialah sesar naik turun
Kriteria lainnya yang juga mendukung terjadinya gelombang tsunami ialah mengenai jenis sesar. Persesaran gempa yang sanggup menimbulkan gelombang tsunami ialah jenis persesaran naik turun. Adanya persesaran naik turun ini akan sanggup menimbulkan gelombang gres yang mana jikalau bergerak ke daratan, maka bisa menghasilkan tsunami. Hal ini akan diperparah apabila terjadi patahan di dasar laut, sehingga akan mengakibatkan air bahari turun secara mendadak dan menjadi cikal bakal terjadinya tsunami.
Nah, itulah beberapa kriteria gempa yang sanggup menimbulkan tsunami. Gempa bawah bahari yang tidak sesuai dengan kriteria di atas maka peluang menimbulkan tsunami juga kecil.
2. Letusan gunung berapi bawah laut
Penyebab terjadinya tsunami yang selanjutnya ialah terjadinya letusan gunung api yang ada di bawah bahari (baca: ancaman gunung di bawah laut). Lautan yang memenuhi dua per tiga dari permukaan bumi ini menyimpan aneka macam rahasia. Kita tidak tau banyak mengenai rupa penampakan di bawah laut, bahwa bergotong-royong tidak hanya daratan saja yang mempuyai gunung aktif, namun juga bawah bahari mempunyai banyak gunung aktif. Beberapa gunung aktif yang ada di bawah bahari bisa berpotensi meledak atau erupsi sewaktu- waktu (baca: ciri-ciri gunung api meletus). Akibat adanya letusan yang besar atau kuat dari gunung berapi bawah bahari ini, maka mengakibatkan terjadinya tsunami.
Gambar / Foto Tsunami Di Selat Sunda
Gunung Krakatow dinyatakan waspada, terjadi Tsunami Hari Sabtu, tanggal 22 Desember 2018 pukul 22.27 WIB
Petugas Basarnas dibantu warga mengevakuasi korban meninggal tanggapan tsunami di pesisir Cinangka, Serang, Banten, Minggu (23/12/2018). Antara Foto /Basarnas |
Salah satu peristiwa akbar yang menggambarkan peristiwa tsunami diakibatkan oleh letusan gunung berapi ialah di Indonesia, tepatnya di sebelah barat pulau Jawa. Gunung Krakatau namanya, meletus pada tahun 1883. Peristiwa ini menimbulkan gelombang tsunami yang dasyat sehingga menyapu higienis area di sekitar Selat Sunda. Selain peristiwa gunung Krakatau, di Indonesia juga terjadi letusan gunung Tambora pada tahun 1815 yang berada di Nusa Tenggara Timur hingga megakibatkan terjadinya kepulauan Maluku. Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak gunung api sehingga dijuluki Ring of Fire. Hal ini menciptakan Indonesia harus selalu waspada lantaran letusan gunung berapi bisa terjadi sewaktu- waktu.
3. Terjadiya longsor bawah laut
3. Terjadiya longsor bawah laut
Longsoran bawah bahari menjadikan terjadinya peristiwa tsunami |
Penyebab gelombang tsunami selanjutnya ialah terjadinya longsor dibawah bahari (baca: tanah longsor). Tsunami yang disebabkan lantaran adanya longsor di bawah bahari dinamakan Tsunamic Submarine Landslide. Ternyata longsor tidak hanya terjadi di daratan saja. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bentuk permukaan bawah lait mirip daratan. apabila di daratan kita menemukan bukit dan jurang, maka di dalam lautan pun juga demikian (baca: palung laut), sehingga ada potensi terjadi longsir. Longsir bawah bahari ini pada umunya disebabkan oleh adanya gempa bumi tektonik atau letusan gunung bawah laut. Getaran kuat yang ditimbulkan olehlongsir inilah yang bisa mengakibatkan terjadinya tsunami. Selain gempa bumi tektonik dan letusan gunung berapi, goresan lempeng yang ada di bawah bahari juga bisa mengakibatkan terjadinya longsor. Pada tahun 2008 dilakukan penelitian di Samudera Hindia yang menyebutkan adanya palung bahari yang membentang dari pulau Siberut hingga ke pesisir Pantai Bengkulu yang mana apabila palung tersebut longsor maka akan terjadi tsunami di pantai barat Sumatera.
4. Adanya hantaman meteor
4. Adanya hantaman meteor
Ilustrasi hantaman meteor mengakibatkan terjadinya peristiwa Tsunami |
Penyebab selanjutnya dari terjadinya tsunami ialah adanya hantaman meteor atau benda langit. Benda langit yang jatuh ini tentu saja benda langit yang berukuran besar. Meskipun jarang sekali terjadi, dan bahkan belum ada dokumentasi yang menyebutkan adanya tsunami tanggapan hantaman meteor, namun hal ini bisa saja terjadi. Seperti yang disimulasikan oleh komputer canggih, bahwa apabila ada meteor besar (karena meteor kecil biasanya akan habisa terbakar di atmosfer bumi) contohnya berdiameter lebih dari 1 kilometer saja, maka sanggup menimbulkan musibah yang dasyat. Mega tsunami yang ditimbulkan mempunyai ketinggian hingga ratusan meter. Kita bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjtnya. Kelaparan tanggapan pertanian yang rusak dan perubahan iklim, akan membunuh insan di bumi secara massal. Selain lantaran ukuran dari meteor, hal lain yang besar lengan berkuasa ialah kecepatan atau laju meteor yang mencapai puluhan ribu kilometer per jam.utern belum ada dokumentasi yang menyebutkan adanya tsunami tanggapan hantaman meteor, namun hal ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.
Baca juga :
Media Pembejaran Pengertian, Penyebab, Peristiwa Terjadinya Tsunami |
Dampak Bencana Tsunami
Bencana alam merupakan peristiwa sangat kejadiannya sungguh sangat tidak dibutuhkan dan tidak dirindukan. Bagaimana tidak, musibah hanya akan membawa dampak buruk, mirip kehilangan, kemiskinan, kelaparan, dan kesedihan. Apapun jenis musibah yang di bumi, maka tidak ada satupun dari mereka yang dibutuhkan kedatangannya olah manusia. mirip halnya peristiwa tsunami ini. mirip jenis musibah lainnya, peristiwa tsunami juga menimbulkan aneka macam dampak atau kerugian. Beberapa dampak tsunami antara lain ialah sebagai berikut:
1. Terjadi kerusakan di mana-mana
Dampak terjadinya tsunami yang pertama ialah terjadinya kerusakan dimana- mana. Kerusakan yang dimaksud ialah kerusakan fisik baik bangunan dan non bangunan. Gelombang besar yang timbul lantaran tsunami ini sanggup menyapu area daratan, baik kawasan pantai (baca: manfaat pantai) maupun daerah- kawasan di sekitarnya. Kerusakan yang terjadi ini ialah di kawasan yang terkena sapuan ombak. Gelombang ombak yang berkekuatan tinggi ini dalam sekejap bisa meluluh lantakkan bangunan, menyapu pasir atau tanah, merusak perkebunan dan persawahan masyarakat, merusak tambak dan ladang perikanan, dan lain sebagainya. Kerusakan yang terjadi ini akan menimbulkan banyak kerugian, terutama kerugian berupa material.
Kumpulan gambar / poto kerusakan tanggapan tsunami |
2. Lahan pertanian dan perikanan rusak
Gelombang tsunami yang dasyat juga sanggup mengakibatkan lahan pertanian dan perikanan rusak. Gelombang tsunami dengan kekuatan yang besar bisa menyapu higienis apa saja yang ada di daratan. Jangankan flora yang ada di sawah, bahkan bangunan pun aneka macam yang roboh. Selain itu ikan-ikan yang ditanam di kolam perikanan juga akan tersapu oleh air dari gelombang tsunami tersebut.
Gelombang tsunami yang dasyat juga sanggup mengakibatkan lahan pertanian dan perikanan rusak. Gelombang tsunami dengan kekuatan yang besar bisa menyapu higienis apa saja yang ada di daratan. Jangankan flora yang ada di sawah, bahkan bangunan pun aneka macam yang roboh. Selain itu ikan-ikan yang ditanam di kolam perikanan juga akan tersapu oleh air dari gelombang tsunami tersebut.
Lahan pertanian tanggapan dampak peristiwa tsunami |
3. Menghambat aktivitas perekonomian
Kita setuju bahwa semua musibah sanggup mengacaukan aktivitas perekonomian di suatu wilayah. Hal ini juga termasuk peristiwa tsunami. Kerusakan dan kehilangan yang terjadi tanggapan gelombang tsunami akan melumpuhkan aktivitas perekonomian hingga beberapa waktu. Tidak hanya itu saja, namun kerugian yang disebabkan oleh tsunami mungkin akan menggantikan aktivitas produksi dan perdagangan dalam waktu tertentu.
Kita setuju bahwa semua musibah sanggup mengacaukan aktivitas perekonomian di suatu wilayah. Hal ini juga termasuk peristiwa tsunami. Kerusakan dan kehilangan yang terjadi tanggapan gelombang tsunami akan melumpuhkan aktivitas perekonomian hingga beberapa waktu. Tidak hanya itu saja, namun kerugian yang disebabkan oleh tsunami mungkin akan menggantikan aktivitas produksi dan perdagangan dalam waktu tertentu.
Resioko ekonomi di Indnnesia tanggapan Tsunami |
4. Kerugian material
Semua musibah sanggup menimbulkan kerugian yang bersifat materiil, termasuk juga gelombang tsunami. Kerugian material diantaranya lantaran robohnya bangunan, rusak lahan pertanian dan perikanan, dan kehilangan harta bendanya.
5. Kerugian spiritual
Semua musibah sanggup menimbulkan kerugian yang bersifat materiil, termasuk juga gelombang tsunami. Kerugian material diantaranya lantaran robohnya bangunan, rusak lahan pertanian dan perikanan, dan kehilangan harta bendanya.
5. Kerugian spiritual
Kerugian spiritual tanggapan peristiwa tsunami |
Selain kerugian yang bersifat material atau yang sanggup diukur dengan uang, peristiwa tsunami juga sanggup menimbulkan kerugian spiritual. Yang dimaksud dengan kerugian spiritual ialah kerugian yang tidak berupa harta benda, namun lebih ke jiwa. Bagaimana seorang anak kecil akan tabah sehabis mengalami musibah yang besar, apalagi apabila ia kehilangan anggota keluarganya, maka hal itu akan menimbulkan stress berat di jiwa anak kecil. Akibatnya anak tersebut harus menjalani beberapa terapi semoga terbebas dari traumanya itu. Bahkan hal mirip ini hanya dialami oleh anak kecil saja, namun juga orang cukup umur dan bahkan lanjut usia.
6. Menimbulkan bibit penyakit
Dampak selanjutnya dari musibah tsunami ialah timbulnya bibit penyakit. Ketika gelombang bahari yang tinggi meluluh lantakkan daratan, maka yang akan kitemukan ialah benda- benda kotor, tanah yang berlumpur dan sebagainya. Lingkungan yang tidak higienis akan meimbulkan bayak sekali bibit penyakit. Apalagi jikalau ditambah dengan jasad- jasad makhluk hidup yang meninggal, maka lingkungan akan semakin tidak sehat. Disamping itu, apabila tinggal di pengungsian maka yang akan terjadi ialah timbulnya bibit penyakit lantaran kurangnya saranan dan pra sarana.
6. Menimbulkan bibit penyakit
Dampak selanjutnya dari musibah tsunami ialah timbulnya bibit penyakit. Ketika gelombang bahari yang tinggi meluluh lantakkan daratan, maka yang akan kitemukan ialah benda- benda kotor, tanah yang berlumpur dan sebagainya. Lingkungan yang tidak higienis akan meimbulkan bayak sekali bibit penyakit. Apalagi jikalau ditambah dengan jasad- jasad makhluk hidup yang meninggal, maka lingkungan akan semakin tidak sehat. Disamping itu, apabila tinggal di pengungsian maka yang akan terjadi ialah timbulnya bibit penyakit lantaran kurangnya saranan dan pra sarana.
gambar yang menimbulkan bibik penyakit tanggapan peristiwa tsunami |
Nah, itulah beberapa dampak terjadinya tsunami. Dampak- dampak yang telah disebutkan di atas merupakan dampak jangka pendek. Selain dampak jangka pendek, adalagi dampak jangka panjang yang akan kita rasakan, mirip kondisi perekonomian kawasan tersebut yang tidak stabil, dan masih banyak lagi.
Tanda-Tanda Terjadinya Bencana Tsunami
Tanda-Tanda Terjadinya Bencana Tsunami
Gelombang besar ini diantara akan terjadi gejala tsunami |
Sebelumnya telah disebutkan diatas bahwa musibah tsunami merupakan tipe musibah yang selalu dibarengi dengan tanda- tanda tertentu. maka dari itulah terjadinya tsunami ini bisa diprediksi kejadinnya. Ada beberapa tanda yang menandakan bahwa akan ada tsunami. Maka dari itulah masyarakat harus waspada dan segera mengambil tindakan yang tepat. Beberapa tanda akan terjadinya tsunami akan kita ketahui dalam artikel ini. berikut ini merupakan beberapa tanda atau Ciri-ciri tsunami.
1. Terjadinya gempa atau getaran yang berpusat dari bawah laut
Terjadinya tsunami diawali oleh adanya gempa bumi atau semacam getaran yang asalnya dari bawah atau dari dalam lautan. Gempa yang terjadi ini tentu mirip yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni berpusat atau mempunyai kedalam kurang dari 30 kilometer dan getarannya melebihi 6,5 scala richter.
2. Air bahari tiba- tiba surut
Setelah adanya gempa atau getaran, selanjutnya ialah surutnya air bahari (baca: ekosistem air laut) secara tiba- tiba. surutnya air bahari secara tiba- tiba ini merupakan tanda- tanda yang paling terang ketika akan terjadi tsunami. Semakin jauh surut air bahari (baca: pasang surut air laut), maka kekuatan tsunami yang akan terjadi akan semakin besar. Dengan demikian ketika surut air ini terjadi maka langkah yang paling sempurna ialah segera melaksanakan penyelamatan supaya tidak banyak korban yang jatuh. Surutnya air bahari ini bergotong-royong lantaran disebabkan oleh permukaan bahari turun secara mendadak sehingga terdapat kekosongan ruang dan mengakibatkan air bahari pantai tertarik. Dan ketika gelombang tsunami telah tercipta yang baru, maka air akan kembali ke pantai dengan wujud gelombang yang sangat besar.
3. Tanda- tanda alam yang tidak biasa
Sebelum terjadinya tsunami, juga terdapat beberapa tanda alam yang tidak biasa. Tanda- tanda alam yang tidak biasa ini mirip gerakan angin (baca: jenis angin) yang tidak biasa, sikap binatang yang aneh. Beberapa sikap binatang yang asing ini contohnya ialah aktifnya kelelawar di siang hari, kemudian banyak burung- burung terbang bergerombol (padahal biasanya tidak pernah terlihat), dan juga beberapa sikap binatang darat. Contoh di Thailand, sebelum terjadinya tsunami, gajah- gajat Thailang saling berlarian menuju ke bukit untuk menyelamatkan diri.
4. Terdengar bunyi gemuruh
Tanda akan etrjadinya tsunami yang selanjutnya ialah terdengarnya bunyi gemuruh. Ada pengalaman oleh masyarakat yang mengalami peristiwa tsunami tahun 2004 di Aceh, dimana beberapa ketika sebelum tsunami terjadi mereka mendengar bunyi gemuruh yang sangat keras dari dalam laut, yakni mirip bunyi kereta pengangkut barang. Beberapa diantaranya juga mendengar bunyi ledakan dari dalam lautan. Hal ini cukup menjadi suatu menandakan yang kuat akan terjadinya peristiwa tsunami.
Itulah beberapa tanda terjadinya tsunami yang sanggup kita lihat sebelum tsunami terjadi. Tanda- tanda di atas merupakan tanda- tanda alam. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, maka diciptakan suatu alat yang sanggup dipakai untuk mendetersi terjadinya tsunami. Dengan demikian kita sanggup memperoleh info yang lebih akurat.
Upaya Penyelamatan Diri dari Tsunami
Ketika menghadapi suatu bencana, ada beberapa sikap yang sebaiknya kita lakukan. Sikap tersebut haruslah sempurna lantaran jikalau tidak maka akhirnya akan fatal. Terlebih apabila musibah yang terjadi merupakan musibah yang besar. Sikap yang sempurna ini disebut juga dengan sikap penyelamatan diri. Setiap jenis musibah mempunyai sikap penyelamatan diri yang berbeda- beda. Hal ini lantaran resiko dan ancaman yang ditimbulkan juga berbeda- beda pula. Demikian dengan peristiwa tsunami. Ketika kita sudah melihat tanda- tanda akan terjadinya tsunami, maka langkah yang hasru segera kita ambil ialah melaksanakan upaya penyelamatan diri.
Salah satu langkah yang bisa kita lakukan ialah berlari jauh meninggalkan bibir pantai (baca: manfaat pantai) dan segera mencari tempat yang dirasa tinggi. dengan demikian kita menunjukkan kesempatan kepada diri kita untuk menyelamatkan diri dari gelombang tsunami.
1. Terjadinya gempa atau getaran yang berpusat dari bawah laut
Terjadinya tsunami diawali oleh adanya gempa bumi atau semacam getaran yang asalnya dari bawah atau dari dalam lautan. Gempa yang terjadi ini tentu mirip yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni berpusat atau mempunyai kedalam kurang dari 30 kilometer dan getarannya melebihi 6,5 scala richter.
2. Air bahari tiba- tiba surut
Setelah adanya gempa atau getaran, selanjutnya ialah surutnya air bahari (baca: ekosistem air laut) secara tiba- tiba. surutnya air bahari secara tiba- tiba ini merupakan tanda- tanda yang paling terang ketika akan terjadi tsunami. Semakin jauh surut air bahari (baca: pasang surut air laut), maka kekuatan tsunami yang akan terjadi akan semakin besar. Dengan demikian ketika surut air ini terjadi maka langkah yang paling sempurna ialah segera melaksanakan penyelamatan supaya tidak banyak korban yang jatuh. Surutnya air bahari ini bergotong-royong lantaran disebabkan oleh permukaan bahari turun secara mendadak sehingga terdapat kekosongan ruang dan mengakibatkan air bahari pantai tertarik. Dan ketika gelombang tsunami telah tercipta yang baru, maka air akan kembali ke pantai dengan wujud gelombang yang sangat besar.
3. Tanda- tanda alam yang tidak biasa
Sebelum terjadinya tsunami, juga terdapat beberapa tanda alam yang tidak biasa. Tanda- tanda alam yang tidak biasa ini mirip gerakan angin (baca: jenis angin) yang tidak biasa, sikap binatang yang aneh. Beberapa sikap binatang yang asing ini contohnya ialah aktifnya kelelawar di siang hari, kemudian banyak burung- burung terbang bergerombol (padahal biasanya tidak pernah terlihat), dan juga beberapa sikap binatang darat. Contoh di Thailand, sebelum terjadinya tsunami, gajah- gajat Thailang saling berlarian menuju ke bukit untuk menyelamatkan diri.
4. Terdengar bunyi gemuruh
Tanda akan etrjadinya tsunami yang selanjutnya ialah terdengarnya bunyi gemuruh. Ada pengalaman oleh masyarakat yang mengalami peristiwa tsunami tahun 2004 di Aceh, dimana beberapa ketika sebelum tsunami terjadi mereka mendengar bunyi gemuruh yang sangat keras dari dalam laut, yakni mirip bunyi kereta pengangkut barang. Beberapa diantaranya juga mendengar bunyi ledakan dari dalam lautan. Hal ini cukup menjadi suatu menandakan yang kuat akan terjadinya peristiwa tsunami.
Itulah beberapa tanda terjadinya tsunami yang sanggup kita lihat sebelum tsunami terjadi. Tanda- tanda di atas merupakan tanda- tanda alam. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, maka diciptakan suatu alat yang sanggup dipakai untuk mendetersi terjadinya tsunami. Dengan demikian kita sanggup memperoleh info yang lebih akurat.
Upaya Penyelamatan Diri dari Tsunami
Ketika menghadapi suatu bencana, ada beberapa sikap yang sebaiknya kita lakukan. Sikap tersebut haruslah sempurna lantaran jikalau tidak maka akhirnya akan fatal. Terlebih apabila musibah yang terjadi merupakan musibah yang besar. Sikap yang sempurna ini disebut juga dengan sikap penyelamatan diri. Setiap jenis musibah mempunyai sikap penyelamatan diri yang berbeda- beda. Hal ini lantaran resiko dan ancaman yang ditimbulkan juga berbeda- beda pula. Demikian dengan peristiwa tsunami. Ketika kita sudah melihat tanda- tanda akan terjadinya tsunami, maka langkah yang hasru segera kita ambil ialah melaksanakan upaya penyelamatan diri.
Salah satu langkah yang bisa kita lakukan ialah berlari jauh meninggalkan bibir pantai (baca: manfaat pantai) dan segera mencari tempat yang dirasa tinggi. dengan demikian kita menunjukkan kesempatan kepada diri kita untuk menyelamatkan diri dari gelombang tsunami.
Download File dalam format Microsoft Word
Demikianlah semoga waspada dan semoga bermanfaat. Amin
0 Response to "Pengertian, Penyebab, Dampak, Dan Gejala Terjadinya Tragedi Tsunami"
Posting Komentar